NAMA : FRISKA DAMERIA
NIM : A1C111060
Soal Ujian
Semester Pengelolaan Laboratorium Kimia
1.
Buatlah rubrik angket tentang keamanan dan
keselamatan bekerja dilaboratorium !
NO
|
INDIKATOR PENILAIAN
|
|
IYA
|
|
|
TIDAK
|
KET
|
|
|
4(Sangat baik)
|
3 (Baik)
|
2 (Cukup)
|
1 (Buruk)
|
|
|
1.
|
Dilarang
mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa
seizin petugas laboratorium
|
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium dengan diketahui oleh petugas laboratorium
|
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium dengan segera melaporakan penggunaan setelah selesai
menggunakannya.
|
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium dengan sengaja walaupun sedang ada petugas laboratorium di
tempat.
|
Mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
|
Mengambil atau membawa keluar
alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium
|
|
2.
|
Jangan
melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan
kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Melakukan eksperimen sesudah memahami informasi mengenai bahaya dan
kegunaan bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Melakukan eksperimen dengan memahami bahaya bahan kimia dan cara
pemakaian alat
|
Melakukan eksperimen hanya dengan memahami informasi mengenai bahaya
bahan kimia.
|
Tidak melakukan eksperimen karena tidak memahami informasi mengenai
bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
Malakukan eksperimen walaupun tidak
mengetahui informasi mengenai
bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
|
|
3.
|
Jangan bermain-main
dan tidak berisik di dalam ruangan laboratorium.
|
Fokus melakukan eksperimen
|
Eksperimen tetap berjalan walaupun ada gangguan.
|
Melakukan eksperimen tetapi ada gangguan yang mempengaruhi proses
eksperimen
|
Melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan eksperimen.
|
Bermain-main dan berisik di dalam
laboratorium
|
|
4.
|
Dilarang
merokok, makan, dan minum di laboratorium.
|
Makan, minum atau merokok hanya dilakukan jauh dari lingkungan
laboratorium.
|
Segera setelah makan , minum, atau merokok di luar laboratorium
langsung melakukan eksperimen .
|
Aktifitas merokok, minum
dan makan di laboratorium ketika eksperimen istirahat sebentar
|
Makan dan minum dilabor
tetapi tidak melakukan eksperimen
|
Merokok, makan, dan minum di laboratorium ketika eksperimen
berlangsung
|
|
5.
|
Membawa jas
lab, masker, sarung tangan, dan kacamata.
|
Membawa dengan lengkap baik itu jas
lab, sarung tangan, dan kacamata
|
Hanya membawa jas lab dan sarung
tangan
|
Hanya membawa jas lab saja
|
|
Tidak membawa apapun
|
|
6.
|
Sarapan dan
minum susu dahulu dari rumah sebelum dan sesudah praktikum.
|
Sarapan dan minum susu dahulu dari rumah sebelum dan sesudah
praktikum.
|
Sarapan dan minum susu tetapi hanya
sebelum praktikum
|
Hanya sarapan saja tetapi tidak minum
susu sebelum dan sesudah praktikum
|
Tidak sarapan dan hanya minum susu
pada saat sebelum praktikum
|
Tidak sarapan dan minum susu baik itu
sebelum dan sesudah praktikum
|
|
7.
|
Pakailah
sepatu.
|
Memakai sepatu kets dan kaos kaki saat
praktikum
|
Memakai ‘flat shoes’ tetapi memakai
kaos kaki saat praktikum
|
Memakai ‘flat shoes’ tetapi tidak
memakai kaos kaki saat praktikum
|
Memakai sandal sepatu saat praktikum
|
Tidak memakai sepatu
|
|
8.
|
Gunakan alat
dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
|
Mengunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang
diberikan
|
Mengunakan alat yang berbeda dari petunjuk praktikum yang diberikan.
Misalnya, dipenuntun dikatakan erlemeyer, tetapi saat praktikum digunakan
gelas kimia
|
Menggunakan alat dan bahan yang
kurang sesuai dengan petunjuk pratikum yang diberikan.
|
Mengunakan jumlah bahan praktikum yang kurang tepat.
|
Tidak menggunakan alat dan bahan yang
sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
|
|
9.
|
Bertanyalah
kepada asisten praktikum jika merasa ragu dan tidak mengerti saat melakukan
percobaan.
|
Bertanya kepada asisten praktikum jika merasa ragu dan tidak mengerti
saat melakukan percobaan
|
Bertanya kepada asisten dosen jika tidak mengerti saja
|
Bertanya kepada teman jika tidak
mengerti
|
Browsing internet jika tidak mengerti
|
Tidak bertanya sama sekali walaupun
meras ragu atau tidak mengerti
|
|
10.
|
Mengenali
semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan
pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
|
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja
|
mengenali
peralatan keselamatan tanpa tahu cara
menggunakannya
|
hanya
mengetahui nama – nama dan hafal
fungsi alat keselamatan tanpa tahu bentuk alat keselamatannya
|
hanya mengenali sebagian alat – alat
keselamatan kerja dan tidak mengetahui letaknya untuk memudahkan pertolongan
.
|
Praktikan Tidak
mengenali semua jenis
peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat
terjadi kecelakaan kerja.
|
|
11.
|
Pakailah jas
laboratorium saat bekerja di laboratorium.
|
Praktikan memakai jas laboratorium saat bekerja
dilaboratorium
|
Praktikan Memakai jas laboratorium
mulai dari luar ruangan laboratorium
|
Praktikan memakai jas laboratorium setelah berada didepan meja
praktikum
|
Praktikan memakai jas laboratorium
hanya pada saat tertentu saja
|
Praktikan tidak memakai jas
laboratorium saat bekerja di laboratorium
|
|
12.
|
Harus
mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye
shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
|
Praktikan mengetahui cara pemakaian
alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat
keselamatan kerja yang lainnya.
|
Praktikan hanya
mengetahui cara menggunakan pemadam kebakaran
|
Praktikan mengetahui alat
keselamatan tetapi sangat canggung
menggunakannya
|
Praktikan mengetahui alat keselamatan
tanpa tahu cara menggunakannya
|
Praktikan tidak mengetahui cara
pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower,
respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya
|
|
13.
|
Jika terjadi
kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas
laboratorium.
|
Praktikan melaporkan
kerusakan atau kecelakaan
ke petugas laboratorium
|
Praktikan hanya
melaporkan kerusakan atau kecelakaan kepada asisten dosen
|
Praktikan menyembunyikan kerusakan atau kecelakaan dari petugas
laboratorium
|
Praktikan melaporkan kerusakan atau
kecelakaan kepada petugas laboratorium setelah sekian lama kejadian
|
Praktikan tidak
melaporkan kerusakan atau kecelakaan ke petugas laboratorium
|
|
14.
|
Berhati-hatilah
bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan
mudah terbakar.
|
Praktikan berhati-hati bila bekerja
dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah
terbakar.
|
Praktikan memperhatikan
keadaan sekitar saat berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil
dan mudah terbakar
|
Praktikan berlaku ceroboh saat bekerja dengan asam kuat , reagen
korosif , reagen reagen yang volatil dan mudah terbakar
|
Praktikan sangat canggung dan
ketakutan saat menggunakan asam kuat , reagen korosif , reagen
reagen yang volatil dan mudah terbakar
|
Praktikan tidak berhati-hati bila bekerja
dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah
terbakar
|
|
15.
|
Gunakan
lemari asam jika mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya.
|
Lemari asam digunakan saat mereaksikan
bahan-bahan yang berbahaya
|
Lemari asam digunakan saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya dan
kurang berbahaya
|
Lemari asam tidak digunakan saat mereaksikan zat-zat berbahaya
namundapat mereaksikannya dengan dibawa keluar ruangan ataupun tempat terbuka
tanpa keluar dari lokasi laboratorium
|
Tetap di meja praltikum saat mereaksikan bahan-bahan yang berbahaya
tanpa membawa keluar ruangan
|
Tidak menggunakan lemari asam
|
|
16.
|
Setiap
pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K).
|
Praktikan mengetahui cara memberi pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K) dilaboratorium
|
Praktikan mengetahui sebagian cara memberi pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) dilaboratorium. Misalnya p3k pada saat terhirup zat atau
terkena tumpahan zat saja
|
Mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
dilaboratorium namun belum paham terhadap pelaksanaannya
|
Praktikan hanya Sedikit mengetahui cara memberi pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K)
|
praktikan Tidak mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) dilaboratorium dan tidak melakukan usaha apapun untuk
menolong kecelakaan di lab
|
|
17.
|
Buanglah
sampah pada tempatnya.
|
praktikan
membuang sampah sesuai pada tempat dan jenis sampah
|
praktikan
membuang sampah pada tempatnya namun masih ada yang tercampur
|
membuang
sampah hanya dalam satu tempat saja tanpa memilah sampah
|
membuang
sampah tidak pada tempatnya
|
tidak
membuang sampah selesai praktikum
|
|
2.
Buatlah
peraturan bekerja dilaboratorium untuk bidang fisika,kimia,dan biologi.!
Peraturan bekerja dilaboratorium
untuk bidang kimia:
Bekerja aman dengan bahan kimia
1. Hindari kontak langsung dengan bahan Kimia.
2. Hindari mengisap langsung uap bahan Kimia.
3. Dilarang mencicipi atau mencium bahan Kimia kecuali ada perintah khusus.
4. Bahan Kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi
(pedih atau gatal).
Memindahkan bahan Kimia
1. Baca label bahan Kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari
kesalahan.
2. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
3. Jangan menggunakan bahan Kimia secara berlebihan.
4. Jangan mengembalikan bahan Kimia ke dalam botol semula untuk mencegah
kontaminasi.
Memindahkan bahan Kimia cair
1. Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari tangan seklaigus telapak
tangan memegang botol tersebut.
2. Tutup botol jangan ditaruhdi atas meja karena isi botol dapat terkotori.
3. Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak
memercik.
Memindahkan bahan Kimia padat
1. Gunakan tutup botol untuk mengatur pengeluaran bahan Kimia.
2. Jangan mengeluarkan bahan Kimia secara berlebihan.
3. Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat
mengotori bahan tersebut.
Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi
1. Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya.
2. Api pemanas hendaknya terletak pada bagiuan atas larutan.
3. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
4. Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar percikannya tidak
melukai orang lian maupun diri sendiri.
Cara memanaskan larutan menggunakan gelas Kimia
1. Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas Kimia tersebut.
2. Letakkan Batang gelas atau batu didih dalam gelas Kimia untuk mencegah
pemanasan mendadak.
3. Jika gelas Kimia digunakan sebagai penangas air, isilah dengan air.
Maksimum seperampatnya.
Keamanan kerja di laboratorium
1. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.
2. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata,
jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi
kaki.
3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
5. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
6. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm basah segera
keringkan dengan lap basah.
7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
8. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
9. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
10. Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan bunsen.
11. Pastikan kran air dan gas selalu dalam keadaan tertutup pada sebelum
dan sesudah praktikum selesai.
Peraturan bekerja di
laboratorium fisika:
1.
Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman
untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan
sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
2.
Siswa
tidak diperkenankan di laboratorium tanpa seizin guru.
3.
Alat
dan bahan yang ada dilaboratorium tidak boleh diambil keluar tanpa seizin guru.
4.
Alat
dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Dalam satu
percobaan siswa harus mengkuti petunjuk yang diberikan dan tidak bekerja
menurut kehendaknya sendiri.
5.
Jika
ada alat yang rusak atau pecah segera laporkan kepada guru.
6.
Jika
dalam percobaan tidak mengerti/ragu-ragu, segeralah bertanya kepada guru.
7.
Jika
terjadi kecelakaan sekalipun kecil, mungkin terkena kaca, terbakar, dan
tertelan bahan segera laporkan kepada guru.
8.
Penggunaan
peralatan dengan menggunakan listrik, tangan harus dalam keadaan kering karena
dalam keadaan basah akan mudah tersengat listrik.
9.
Setelah
selesai menggunakan bahan harus dikembalikan ketempat semula dan isinya jangan
ditukar-tukar.
10. Setelah selesai percobaan, alat-alat
harus dibersihakn dan dikembalikan pada lemari peralatan dan dalam kondisi
bersih dan kering.
11. Buanglah sampah pada tempatnya , jangan
pada bak cuci.
12. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja
praktikan harus dalam keadaan bersih, kran dimatikan dan kontak listrik harus
dicabut.
13. Berhati-hatilah saat
menggunakan air panas untuk percobaan termodinamika misalnya karena akan
berakibat pada luka panas pada tubuh.
14. Gunakan sarung tangan
saat berhubungan dengan benda panas.
15. Matikan dahulu catu
daya seperti saat kita merubah koneksi dalam pembuatan papan rangkaian
hal ini berguna untuk menghindari adanya sengatan listrik (walaupun kecil).
16. Semua yang ada di Lab
saat melakukan praktikum harus mengetahui tempat alat pemadam kebakaran dan
pintu darurat.
Peraturan bekerja di laboratorium
biologi:
1. Hindari memipet dengan mulut, gunakan alat bantu, masukkan sumbat kapas
untuk mengurangi kontaminasi.
2. Jangan mencampur bahan mikroba dengan menghisap/meniup pipet
3. Jangan mengeluarkan cairan dari dalam pipet secara paksa
4. Gunakan kapas yang telah diberi desinfektan bila ada tetesan spesimen yang
jatuh di meja, kemudian kapas di buang di tempat khusus untuk diautoklaf.
5. Rendam pipet habis pakai dengan desinfektan selama18-24 jam.
6. Buka tutup wadah di tempat kerja dengan hati-hati agar isi dalam wadah
tidak terpencar ke luar.
7. Laksanakan dan terapkan Tata Tertib Laboratorium yang
berlaku.
8. Hindari penyebaran percikan bahan infeksi dari spesimen (mis
: saat penanaman /pembakaran dengan sengkelit)
9. Tempatkan spesimen pada wadah yang sesuai standar
10. Desinfeksi permukaan meja kerja dengan desinfektan yang
sesuai
11. Cuci tangan pada saat yang tepat dengan sabun/desinfektan,
jangan menyentuh mulut, hidung dan mata saat bekerja
12. Jangan makan/minum/merokok/menggunakan alat komunikasi saat
bekerja
13. Gunakan jas praktikum saat bekerja, khusus Lab. Mikrobiologi
wajib memakai sarung tangan dan masker.
14. Hindari luka/tertusuk pada saat bekerja (lakukan segala
sesuatu dengan hati-hati).
15. Lakukan sterilisasi yang cukup sebelum mencuci alat/membuang
sisa spesimen.
16. Gunakan jas lab. dan sarung tangan.
17. Hindari aerosol.
18. Spesimen yang bocor atau pecah hanya dibuka di dalam Safety Cabinet.
3.
Uraikankan
tahapan-tahapan dalam memusnahkan reagen buffer, air keras, basa logam alkali
selain NaOH dan KOH!
Tahapan
pemusnahan basa alkali, seperti Ca(OH)2 ada 2 cara. Yang pertama dapat
ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan dinetralkan dengan HCl 6 M.
Kemudian diserap dengan kain dan kain tersebut dibuang. Yang kedua dengan
cara memasukkan basa alkali secara perlahan pada etanol absolut yang membentuk
alkoksida yang larut dalam air.
Tahapan dalam pemusnahan Merkuri .
Sifat bahaya dari tumpahan
merkuri adalah uap merkuri yang sangat berbahaya dan getaran dapat mempercepat
penguapan merkuri. Cara membersihkan tumpahan merkuri:
- Ditarik
dengan lempengan tembaga bentuk lingkaran yang diberi tangkai (gagang).
- Bila
tumpahan masuk ke celah lantai yang retak sehingga tidak mungkin disedot maka
lantai ditutup dengan lilin lantai (floor wax) untuk mencegah atau mengurangi
penguapan merkuri.
- Tepung
sulfur dapat juga digunakan untuk mengikat merkuri.
- Bila
laboratorium mempunyai alat pembersih merkuri maka pekerjaan akan lebih mudah.
Alat pembersih merkuri tersedia secara komersil di pasar yang dikenal dengan
Mercury clean-up kits.
4.
Uraikan
bagaimana etika dalam melakukan survey laboratorium sehingga data-data yang
diperoleh dapat dianalisis!
1.
Melakukan konversi skoring data dari
angket/kuesioner penilaian kesiapan laboratorium biologi SMA Negeri di
Kabupaten Demak dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran biologi. Untuk dapat
dilakukan analisis lebih lanjut, tiap-tiap jawaban dalam kuesioner ini
dikonversi dalam bentuk numerik dengan menggunakan skala Likert (Arikunto 2006)
yaitu:
a. Jawaban A, memiliki bobot nilai 1
b.
Jawaban B, memiliki bobot nilai 2
c.
Jawaban C, memiliki bobot nilai 3
d. Jawaban D, memiliki bobot nilai 4
2. Melakukan perhitungan frekuensi tiap-tiap kategori jawaban
pada masingmasing variabel. Menghitung skor yang diperoleh dan memasukkannya ke
dalam rumus deskriptif persentase (Ali 1984).
Dp
= n / N X 100%
Keterangan:
Dp
= Skor yang diharapkan
N
= Jumlah skor maksimal
n
= Jumlah skor yang diperoleh
Selanjutnya membuat keputusan dari
hasil analisis deskriptif, apakah laboratorium yang diteliti memiliki kesiapan
dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran. Kriteria tingkat kesiapan sekolah
untuk Standarisasi Laboratorium IPA dan Kegiatan di Laboratorium (praktikum)
menurut Arikunto (2006) untuk menentukan kriteria tersebut adalah:
76% - 100% = siap
56% - 75% = cukup siap
41% - 55% = kurang siap
≤ 40% = tidak siap
3. Hasil wawancara dengan guru disekolah tersebut dianalisis
secara deskriptif untuk membandingkan jawaban yang diperoleh melalui kuesioner.
4. Hasil observasi sarana prasarana laboratorium dan praktikum
biologi dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan apakah laboratorium tersebut
memiliki kesiapan dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran.
5. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian secara deskriptif,
apakah laboratorium laboratorium tersebut memiliki kesiapan dalam mendukung pelaksanaan
pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar