NIM : A1C111060
1. Jelaskan manajemen standar lab yang ideal!
Jawaban :
Ada beberapa perangkat
pengelolaan laboratorium yang standar untuk dilaksakan guna mengoptimalkan
peranan laboratorium dalam pembelajaran yaitu :
1. Tata ruang laboratorium
1. Tata ruang laboratorium
Pemakaian laboratorium
hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan laboratorium. Pembangunan
suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada seorang arsitektur
bangunan. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun
laboratorium. Faktor – faktor tersebut diantaranya adalah lokasi bangunan
laboratorium dan ukuran ruang. Persyaratan lokasi bangunan laboratorium tidak
terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau permukiman. Hal
ini dilakukan dengan tujuan agar untuk menghindari penyebaran gas-gas
berbahaya. Bangunan laboratorium juga harus dekat dengan sumber air, dan tidak
terlalu dekat dengan bangunan yang lain. Lokasi laboratorium harus mudah
dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan penindak lanjutan misalnya terjadi
kebakaran.
2.
Alat yang baik dan terkalibrasi
Setiap alat yang akan dioprasikan harus dalam
kondisi yang baik yaitu dengan syarat :
a. Siap untuk dipakai (ready for use)
b. Bersih
c. Berfungsi dengan baik
d. Terkalibrasi
a. Siap untuk dipakai (ready for use)
b. Bersih
c. Berfungsi dengan baik
d. Terkalibrasi
Ada beberapa peralatan
yang harus disertai dengan petunjuk penggunaan (manual-operation), hal
ini diperlukan untuk menghindari terjadinya kerusakan. Dalam buku manual
terdapat juga petunjuk untuk perbaikan selanjutnya. Teknisi laboratorium yang
ada harus senantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan
dioperasikan akan ada kemungkinan alat tidak berfungsi dengan baik. Beberapa
peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada tempat tertentu,
berupa rak meja yang disediakan. Peralatan digunakan untuk melakukan
suatu kegiatan pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat atau studi
tertentu. Karenanya alat-alat ini harus selalu siap pakai, agar sewaktu-waktu
dapat digunakan.
Peralatan laboratoium hendaknya dikelompokkan berdasarkan penggunaanya. Setelah selesai digunakan, harus segera dibersihkan kembali dan di susun semula. Semua alat-alat ini sebaiknya diberikan penutup (cover), seperti plastik transparan, terutama bagi alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat tersebut.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat yang ada di laboratorium, maka sebaikknya dibuat daftar inventaris yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang sudah rusak atau pecah ditempatkan pada satu lemari tertentu, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium.
3. Infrastruktur laboratorium
Peralatan laboratoium hendaknya dikelompokkan berdasarkan penggunaanya. Setelah selesai digunakan, harus segera dibersihkan kembali dan di susun semula. Semua alat-alat ini sebaiknya diberikan penutup (cover), seperti plastik transparan, terutama bagi alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat tersebut.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat yang ada di laboratorium, maka sebaikknya dibuat daftar inventaris yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang sudah rusak atau pecah ditempatkan pada satu lemari tertentu, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium.
3. Infrastruktur laboratorium
Infrastruktur dalam
laboratorium meliputi srana dan prasara yang mendukung terhadap kelengkapan dan
kenyaman penggunaan laboratorium. Sarana dan prasarana ini terdiri dari sarana
utama dan sarana pendukung.
A. Sarana utama
Sarana utama mencakup lokasi laboratorium, konstruksi bangunan laboratorium dan sarana lain seperti pintu utama, pintu darurat, jenis meja praktikum/peralatan, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu, jenis pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis timbangan, dan instrument lain, kondisi laboratorium dan lainnya.
B. Sarana pendukung
Mencakup terhadap ketersediaan energi listrik, gas, air, lemari asam, kipas angin (blower), papan tulis, kotak obat-obatan, peralatan P3K, alat komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran, hidran dan sebagainya.
4. Administrasi laboratorium
A. Sarana utama
Sarana utama mencakup lokasi laboratorium, konstruksi bangunan laboratorium dan sarana lain seperti pintu utama, pintu darurat, jenis meja praktikum/peralatan, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu, jenis pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis timbangan, dan instrument lain, kondisi laboratorium dan lainnya.
B. Sarana pendukung
Mencakup terhadap ketersediaan energi listrik, gas, air, lemari asam, kipas angin (blower), papan tulis, kotak obat-obatan, peralatan P3K, alat komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran, hidran dan sebagainya.
4. Administrasi laboratorium
Dalam
pengadministrasian ruangan laboratorium, setiap laboratorium harus memiliki
denah yang menggambarkan keadaan macam ruangan yang ada, jaringan listrik,
jaringan air dan jaringan gas. Ruangan – ruangan tersebut harus tercatat
namanya, ukurannya, dan kapasitasnya, dan data ini tercantum dalam data ruangan
laboratorium. Untuk mengadministrasikan fasilitas umum adalah barang –
barang yang merupakan perlengkapan laboratorium. Barang-barang ini di data
dalam kartu barang dan daftar barang, untuk memudahkan pendataan baiknya
diurutkan berdasarkna abjad.
Pengadministrasian alat dan zat bertujuan untuk memudahkan pengelompokan jenis alat dan zat seperti alat gelas, alat listrik, alat logam, instrumnet, dan data dari alat alat ini dicantumkan dalam kartu alat, daftar alat, dan demikian untuk zat. Selain pengadministrasian alat dan bahan/ zat sistem evaluasi dan pelaporan juga diperlukan yang bertujuan untuk kelancaran administrasi yang baik, seyogianya laboratorium membeikan pelaporan kepada atasannya.
5. Organisasi laboratorium
Pengadministrasian alat dan zat bertujuan untuk memudahkan pengelompokan jenis alat dan zat seperti alat gelas, alat listrik, alat logam, instrumnet, dan data dari alat alat ini dicantumkan dalam kartu alat, daftar alat, dan demikian untuk zat. Selain pengadministrasian alat dan bahan/ zat sistem evaluasi dan pelaporan juga diperlukan yang bertujuan untuk kelancaran administrasi yang baik, seyogianya laboratorium membeikan pelaporan kepada atasannya.
5. Organisasi laboratorium
Organisasi laboratorium
meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta susunan personalia
yang mengelola laboratorium tersebut. Tugas dan tanggung jawab laboratorium
selain mengkoordinir berbagai aspek laboratorium, juga mengatur penjadwalan
penggunaan laboratorium. Penjadwalan ini dikordinasikan dengan bagian
kurikulum dengan mempertimbangkan usulan-usuan guru.
Pada laboratorium yang menggunakan peralatan yang rumut atau kompleks, biasanya perlu diangkat seorang operator alat. Operator alat bertanggung jawab terhadap alat yang dioperasikannya. Oleh karena itu operator harus selalu siap jika sewaktu-waktu alat digunakan.
6. Fasilitas pendanaan (Sumber Dana)
Pada laboratorium yang menggunakan peralatan yang rumut atau kompleks, biasanya perlu diangkat seorang operator alat. Operator alat bertanggung jawab terhadap alat yang dioperasikannya. Oleh karena itu operator harus selalu siap jika sewaktu-waktu alat digunakan.
6. Fasilitas pendanaan (Sumber Dana)
Dalam melaksanakan
kegiatan laboratorium untuk kesinambungan fungsional laboratorium salah satu
faktor utamanya adalah pendanaan atau anggaran yang memadai. Anggaran disini
bertujuan untuk melakukan penghematan. Untuk laboratorium sains anggaran harus
disiapkan dua atau tiga bulan sebelum tahun ajaran berjalan, sehingga memiliki
waktu yang cukup untuk mempertimbangkan pembatalan, dan memeberikan keputusan
terhadap pemesanan dan pengadaan alat dan bahan.
7.
Penangan Masalah umum dalam Laboratorium Kimia
a. Mencampur zat-zat kimia
Jangan mencampur bahan kimia tanpa mengetahui sifat reaksinya. Jika belum tau maka tanyakan pada orang yang lebih kompeten
b. Zat-zat baru atau kurang diketahui
Demi keamanan laboratorium, berkonsultasilah sebelum menggunakan zat-zat kimia yang baru dan kurang diketahui. Semua zat-zat dapat menimbulkan risiko yang tidak diketahui
c. Membuang bahan material yang berbahaya
Sebelum membuang material yang berbahaya harus diketahui risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu perlu dipastikan bahwa ketika membuang zat kimia tidak akan menimbulkan bahaya. Demikian halnya dengan buangan dari laboratorium, sebaiknya memiliki bak penampungan khusus, jangan dibuang begitu saja karena membuang mengandung bahaya yang menimbulkan pencemaran, air buangan harus di “treatment” dengan cara menetralisis sebelum di buang ke lingkungan.
d. Tumpahan
Tumpahan asam diencerkan dulu dengan air dan dinetralkan dengan menggunakan CaCO3 atau soda abu, dan basa dengan menggunakan asam encer, setelah itu dipel dan dipastikan bahwa kain pel bebas dari asam atau alkali. Tumpahan minyak harus ditaburi dengan menggunakan pasir, kemudian disapu dan dimasukkan dalam tong sampah yang terbuat dari logam dan ditutup rapat.
e. Tindakan pertama dalam pertolongan
Untuk bentuk kecelakaan maka perlu diambil dindakan pertama perlu diambil pada waktu memberiakn pertolongan pada sipenderita yaitu :
1. Membewa sipenderita ke tempat yang tenang
2. Apabila pendarahan terjadi pada sipenderita usahakan darah yang keluar itu dihentikan dengan jalan mengangkat bagian tubuh yang luka, sehingga yang luka berada dia atas jantung
3. Usahakan sipenderita terbaring seleluasa mungkin
4. Jangan memberikan makanan pada penderita yang pingsan
5. Segeralah minta pertolongan dokter
a. Mencampur zat-zat kimia
Jangan mencampur bahan kimia tanpa mengetahui sifat reaksinya. Jika belum tau maka tanyakan pada orang yang lebih kompeten
b. Zat-zat baru atau kurang diketahui
Demi keamanan laboratorium, berkonsultasilah sebelum menggunakan zat-zat kimia yang baru dan kurang diketahui. Semua zat-zat dapat menimbulkan risiko yang tidak diketahui
c. Membuang bahan material yang berbahaya
Sebelum membuang material yang berbahaya harus diketahui risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu perlu dipastikan bahwa ketika membuang zat kimia tidak akan menimbulkan bahaya. Demikian halnya dengan buangan dari laboratorium, sebaiknya memiliki bak penampungan khusus, jangan dibuang begitu saja karena membuang mengandung bahaya yang menimbulkan pencemaran, air buangan harus di “treatment” dengan cara menetralisis sebelum di buang ke lingkungan.
d. Tumpahan
Tumpahan asam diencerkan dulu dengan air dan dinetralkan dengan menggunakan CaCO3 atau soda abu, dan basa dengan menggunakan asam encer, setelah itu dipel dan dipastikan bahwa kain pel bebas dari asam atau alkali. Tumpahan minyak harus ditaburi dengan menggunakan pasir, kemudian disapu dan dimasukkan dalam tong sampah yang terbuat dari logam dan ditutup rapat.
e. Tindakan pertama dalam pertolongan
Untuk bentuk kecelakaan maka perlu diambil dindakan pertama perlu diambil pada waktu memberiakn pertolongan pada sipenderita yaitu :
1. Membewa sipenderita ke tempat yang tenang
2. Apabila pendarahan terjadi pada sipenderita usahakan darah yang keluar itu dihentikan dengan jalan mengangkat bagian tubuh yang luka, sehingga yang luka berada dia atas jantung
3. Usahakan sipenderita terbaring seleluasa mungkin
4. Jangan memberikan makanan pada penderita yang pingsan
5. Segeralah minta pertolongan dokter
8. Disiplin dan keterampilan laboran
Pengelolaan
laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi pada seluruh pengguna
laboratorium (mahasiswa, asisten, laboran/teknisi) agar terwujud
efesiensi kerja yang tinggi. Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh oleh pola
kebiasaan dan perilaku dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu setiap pengguna
laboratorium harus menyadari tugas, wewenang dan fungsinya. Sesama pengguna
laboratorium harus ada kerjasama yang baik, sehingga setiap kesulitan, dapat
dipecahkan/ diselesaikan dengan baik
Selain kedisiplinan pengelola laboratorium juga harus meningkatkan keterampilan semua tenaga laboran/teknisi. Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti pendidikan keterampilan khusus, pelatihan (workshop) maupun magang di tempat lain. Peningkatan keterampilan juga dapat dilakukan mealui bimbingan dari staf dosen, baik di dalam laboratorium maupun antar laboratorium
9. Peraturan dasar di laboratorium
Selain kedisiplinan pengelola laboratorium juga harus meningkatkan keterampilan semua tenaga laboran/teknisi. Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti pendidikan keterampilan khusus, pelatihan (workshop) maupun magang di tempat lain. Peningkatan keterampilan juga dapat dilakukan mealui bimbingan dari staf dosen, baik di dalam laboratorium maupun antar laboratorium
9. Peraturan dasar di laboratorium
Beberapa peraturan umum
untuk menjamin kelancaran pekerjaan di laboratorium sebagai berikut ini :
a. Dilarang makan dan minum di laboratorium
b. Dilarang merokok, karena mengandung bahaya seperti
- kontaminasi melalui tangan
- ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar
- uap/gas beracun akan terhisap melali pernapasan
c. Dilarang meludah untuk mencegah terjadinya kontaminasi
d. Jangan panik menghadapi bahaya kebakaran dan gempa
e. Dilarang mencoba peralatan laboratorium tanpa diketahui cara penggunaannya
f. Diharuskan menulis label yang lengkap
g. Dilarang mengisap/menyedot dengan menggunakan mulut
h. Diharuskan menggunakan baju laboratorium, dan juga sarung tangan, terutama saat menuangkan zat berbahaya
i. Semua peraturan itu harus ditujuakan untuk keselamatan kerja di laboratorium.
a. Dilarang makan dan minum di laboratorium
b. Dilarang merokok, karena mengandung bahaya seperti
- kontaminasi melalui tangan
- ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar
- uap/gas beracun akan terhisap melali pernapasan
c. Dilarang meludah untuk mencegah terjadinya kontaminasi
d. Jangan panik menghadapi bahaya kebakaran dan gempa
e. Dilarang mencoba peralatan laboratorium tanpa diketahui cara penggunaannya
f. Diharuskan menulis label yang lengkap
g. Dilarang mengisap/menyedot dengan menggunakan mulut
h. Diharuskan menggunakan baju laboratorium, dan juga sarung tangan, terutama saat menuangkan zat berbahaya
i. Semua peraturan itu harus ditujuakan untuk keselamatan kerja di laboratorium.
2. Buatlah
rubrik penilaian praktikum secara umum! Tentukan kategori praktikum berhasil
atau tidak berdasarkan rubrik yang anda buat!
Jawaban :
NO
|
INDIKATOR
PENILAIAN
|
4
(Sangat baik)
|
3(Baik)
|
2(Kurang
Baik)
|
1(Buruk)
|
PERSIAPAN
|
|||||
1.
|
Mengebon
alat dan bahan yang akan digunakan pada saat praktikum
|
Mengebon
dan mengecek dengan lengkap alat dan bahan yang akan digunakan
|
Mengebon
tanpa mengecek alat dan bahan
|
Mengebon denga sembarangan
|
Tidak
mengebon
|
2.
|
Mengetahui
dan memahami teori dengan selalu melakukan pre-test
|
Mengetahui
dan memahami teori dengan menanalisis soal dalam menjawab soal pre-test
|
Mengetahui tanpa memahami teori dan tidak menganalisis soal
|
Mengetahui
teori praktikum dan menjawab soal pre-test dengan mengingat saja tanpa
memahami
|
Tidak
memahami dan tidak melakukan pre-test
|
3.
|
Keselamatan Kerja (mnggunakan kaos kaiki, sepatu, masker, jas lab, rambut diikat dengan rapi)
|
Menggunakan dengan lengkap keselamata kerja sebelum dan sesudah praktikum
|
Menggunakan keselamatan kerja dengan lengkap dan hanya pada saat melakukan percobaan
|
Menggunakan keselamatan kerja yang tidak lengkap dan hanya pada saat melakukan percobaan
|
Tidak menggunakan keselamatan kerja
|
4.
|
Keterampilan
praktikum
|
Menggunakan dengan tepat dan dapat mengembalikan ketempat semula dengan
kondisi yang baik setelah praktikum
|
Dapat menggunakan alat praktikum dengan baik dan tepat, tetapi tidak
mengembalikan ketempat semula setelah praktikum
|
Mengetahui dan dapat menggunakan alat praktikum tetapi kurang tepat.
|
Mengetahui nama alat tetapi tidak dapat menggunakan alat
praktikum
|
PELAKSANAAN
|
|||||
1.
|
Melakukan
praktikum sesuai prosedur
|
Sesuai
prosedur disertai alat dan bahan yang lengkap
|
Sesuai
dengan prosedur tetapi alat dan bahan tidak lengkap
|
Tidak
sesuai dengan prosedur tetapi memodifikasi alat dan bahan karena keterbatasan
sarana dan prasarana
|
Tidak
sesuai prosedur
|
2.
|
Mengadakan
post-test yang bersifat hipotesis
|
Selalu
mengadakan post test yang bersifat hipotesis
|
Sering
mengadakan post test tetapi tidak bersifat hipotesis
|
Jarang
mengadakan post test dan tidak bersifat hipotesis
|
Tidak
pernah mengadakan post test
|
3.
|
Menyimpulkan
hasil praktikum
|
Tepat menganalisa hasil
praktikum dengan mengkaitkan dengan teori yang lengkap
|
Tepat menganalisa data hasil praktikum dan mangkaitkan dengan teori
tetapi kurang lengkap
|
Dapat menganalisa hasil praktikum tetapi kurang tepat
|
Tidak dapat menganalisa data hasil praktikum
|
PELAPORAN
|
|||||
1.
|
Membuat
hasil laporan sementara
|
Lengkap dan mengarah pada tujuan praktikum
|
Lengkap
tetapi tidak mengarah pada tujuan praktikum
|
Kurang
lengkap dan tidak mengarah pada tujuan praktikum
|
Tidak
lengkap dan tidak mengarah pada tujuan praktikum
|
2.
|
Membersihkan
alat dan menyimpan bahan yang telah digunakan
|
Setiap
siswa membersihkan dan menyimpan alat dan bahan yang telah digunakan
|
Hanya
sebagian siswa yang membersihkan dan menyimpan alat dan bahan yang telah
digunakan
|
Sebagian
siswa membersihkan alat tetapi tidak menyimpan ke tempat semula
|
Siswa
meninggalkan laboratorium dengan keadaan laboratorium dan alat kotor
|
3.
|
Mengembalikan
alat dan bahan yang sudah dipinjam
|
Mengembalikan
dan mengecek kembali alat dan bahan
|
Mengembalikan
tetapi tidak mengecek kembali
|
Menaruh sembarangan alat dan bahan
|
Tidak mengembalikan dan tidak mengecek
|
Kategori keberhasilan : (Jumlah Skor/40) x100
>80 : Praktikum berhasil
70≥skor>80 : Praktikum kurang berhasil
<70 : Praktikum gagal
3. Buatlah desain lab yang inovatif utk pembelajaran
pada jenjang sekolah menengah atas!
Jawaban :
Keterangan :
B : Papan Tulis
C : Lemari Asam
D : Meja Demonstran
E : Meja Praktikan
F : Ruang Persiapan
G : Kotak P3K
H dan I : Lemari Penyimpanan alat optik
J : ruang administrasi
K : Ruang Penyimpanan bahan
L : ruang penyimpanan alat
M : Toilet
4. Buatlah rubrik penilaian untuk jurnal
dan laporan praktikum!
Jawaban :
NO
|
INDIKATOR
PENILAIAN
|
4
|
3
|
2
|
1
|
JURNAL
|
|||||
1.
|
Judul
praktikum
|
Ditulis
, sesuai dengan yang ada pada penuntun dan sesuai dengan EYD
|
Ditulis
dan sesuai dengan petunjuk penuntun tetapi tidak sesuai dengan EYD
|
Ditulis
tapi tidak tepat dengan tema praktikum dan tidak sesuai dengan EYD
|
Tidak
ditulis
|
2.
|
Hari/Tanggal
|
Ditulis
dengan tepat
|
Hanya
menulis hari saja atau tanggal saja
|
Menulis hari atau tanggal saja tetapi tidak
sesuai dengan jadwal praktikum
|
Tidak
ditulis
|
3.
|
Tujuan
Praktikum
|
Ditulis lengkap sesuai petunjuk praktikum
|
Hanya menulis sebagian saja tetapi sesuai dengan petunjuk penuntun
|
Ditulis sebagian dan tidak sesuai dengan petunjuk penuntun
|
Tidak
ditulis
|
4.
|
Landasan
teori
|
Berisi
tentang teori yang relevan dengan tema praktikum serta dilengkapi dengan
kutipannya
|
Berisi
tentang sebagian teori yang relevan dengan tema praktikum dan dilengkapi
dengan kutipannya
|
Bukan
berisi tentang teori yang relevan dengan tema praktikum
|
Tidak
ditulis
|
5.
|
Alat
dan Bahan
|
Menulis
dengan lengkap alat dan bahan disertai jumlah dan ukuran
|
Menulis
dengan lengkap tetapi tidak disertai dengan jumlah dan ukuran
|
Menulis
sebagian dan tidak disertai dengan jumlah dan ukuran
|
Tidak
ditulis
|
6.
|
Prosedur
kerja
|
Ditulis
lengkap dengan alur kerja
|
Ditulis
lengkap tanpa alur kerja
|
Ditulis
dengan kata kerja
|
Tidak
ditulis
|
LAPORAN
|
|||||
1.
|
Data
pengamatan
|
Ditulis
lengkap dari sebelum hingga sesudah perlakuan
|
Hanya
ditulis sesudah perlakuan
|
Ditulis tidak lengkap
|
Tidak
ditulis
|
2.
|
Pembahasan
|
Membahas
dengan lengkap hasil pengamatan sesuai dengan prosdur perlakuan
|
Membahas
sebagian hasil pengamatan tetapi sesuai dengan prosedur perlakuan
|
Membahas sebagian hasil pengamatan dan tidak sesuai dengan prosedur perlakuan
|
Tidak
ditulis
|
3.
|
Diskusi
|
Menghubungkan
dengan lengkap hasil pengamatan dengan teori
|
Menghubungkan
hasil pengamatan dengan teori yang tidak lengkap
|
Tidak
menghubungkan hasil pengamatan dengan teori
|
Tidak
ditulis
|
4.
|
Kesimpulan
|
Kesimpulan
sesuai dengan hasil pengamatan dan mengarah pada tujuan praktikum
|
Kesimpulan
tidak mengarah pada tujuan praktikum
|
Kesimpulan yang diambil kurang relevan terhadap hasil praktikum dan
tidak mengarah pada tujuan praktikum
|
Tidak
ditulis
|
5.
|
Daftar
pustaka
|
Ditulis
lengkap dan sesuai dengan tata tulisan daftar pustaka
|
Ditulis
lengkap tetapi tidak sesuai dengan tata tulisan daftar pustaka
|
Tidak
ditulis lengkap dan tidak sesuai dengan tata tulisan daftar pustaka
|
Tidak
ditulis
|
5. Mengapa pentingnya manajemen lab dalam kaitannya dengan kurikulum 2013!
Jawaban :
Penanganan dan penataan laboratorium atau yang lebih umum dikenal dengan manajemen laboratorium adalah usaha untuk mengelola semua perangkat laboratorium. Bagaimana suatu laboratorium dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Beberapa alat yang canggih, dengan staf yang terampil belum tentu dapat beroperasi dengan baik jika tidak didukung dengan adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu, manajemen laboratorium adalah suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Suatu manajemen laboratorium yang baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efesien disiplin, dan administrasi laboratorium yang baik pula.
Dengan diberlakukannya kurikulum 2013, peserta didk dipacu dan dilatih untuk mengembangkan keterampilan ilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati, bereksperimen dan menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, seperti bidang ilmu bahasa dan ilmu pengetahuan yang menuntut adanya pembuktian antara teori yang didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium di SMP maupun SMA perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar
6. Jelaskan perbedaan yang mendasar pada
laboratorium jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama!
No
|
Sekolah
Dasar
|
Sekolah
Menengah Pertama
|
1.
|
Siswa
SD masih melakukan demonstrasi dalam melakukan praktikum
|
Siswa
SMP sudah bisa mandiri dalam melakukan praktikum tetapi masih dalam
pengawasan guru
|
2.
|
Alat
dan bahan yang digunakan tidak berbahaya dan bersifat contoh atau gambar.
|
Alat
dan bahan bersifat nyata dan bisa langsung dipraktekkan
|
3.
|
Ruang
dalam laboratorium SD sangat sedikit
|
Ruang
dalam laboratorium SMP lebih banyak
|
바카라 딜러 - KONICASINO クイーンカジノ クイーンカジノ leovegas leovegas 203Casino Free Money No Deposit Casino 2021
BalasHapus