Kelompok 3:
Betty Eldia
Friska Dameria
Ice Lely
Novi Chairani
Pengelolaan
laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium
berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan,
peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang
dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.
Pada
dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik
pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus
memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan
mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan
upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan
upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan.
Untuk mengelola
laboratorium yang baik harus dipahami
perangkat-perangkat manajemen laboratorium, yaitu:
1. Tata ruang
2. Alat yang baik dan terkalibrasi
3. Infrastruktur
4. Administrasi laboratorium
5. Inventarisasi dan keamanan
6. Pengamanan laboratorium
7. Organisasi Laboratorium
8. Fasilitas pendanaan
9. Disiplin dan keterampilan
10. Peraturan dasar di Lab
Tabung Gas Yang Usang dan Tak Terpakai
Jendela Laboratorium
Meja Pratikan dan Bak Cuci Yang Berserakan Botol Cairan Kimia yang Berbahaya
Alat-Alat Praktikum yang Tidak Terpakai Diletakkan Sembarangan
permasalahan saya dari gambar diatas:
Apakah menurut anda, dengan kondisi laboratorium seperti gambar akan memungkinkan terjadinya kecelakan dilaboratorium?
Kecelakaan yang seperti apakah yang akan terjadi??
Bagaimana menurut anda cara mengatasi kejadian seperti gambar diatas???
menurut saya, dengan kondisi laboratorium seperti di atas mungkin saja bisa terjadi kecelakaan. misalnya : alat-alat praktikum yang tidak terpakai diletakkan sembarangan memungkinkan alat tersebut pecah akibat tersenggol dan meja praktikum yang berserakan akan menghambat aktivitas praktikan yang dapat mengakibatkan praktikan terkena zat-zat yang berbahaya.
BalasHapusAdapun cara mengatasinya adalah dengan membersihkan dan meletakkan kembali alat-alat yang telah digunakan ke tempatnya semula dan zat-zat yang telah digunakan juga disimpan ke tempat yang seharusnya. karena sangatlah penting dalam menjaga kerapian dan kebersihan laboratorium demi mengurangi kecelakaan saat melakukan praktikum. Dan ketika melakukan praktikum sebaiknya ruangan yang digunakan bebas dari alat-alat ataupun bahan-bahan yang tidak dibutuhkan untuk praktikum yang akan dilakukan.
menurut saya, kemungkinan kecelakaan kerja dengan kondisi laboratorium seperti itu dapat terjadi. misalnya pada meja praktikan dan bak cuci yang berserakan botol cairan kimia yang berbahaya. botol kimia tersebut tidak seharusnya berserakan di daerah bak cuci. kecelakaan yang dapat terjadi adalah ketika praktikan berada di dekat bak cuci dan menjatuhkan botol tersebut, maka zat tersebut akan mengenai praktikan serta alat-alat yang berda di sekitar botol. zat kimia jika terhirup terlalu banyak akan membahayakan. selain itu pada alat alat praktikum yang tidak dapat dipakai lagi, jika tersenggol oleh praktikan dan akan menyebabkan alat-alat tersebut berserakan mengotori lab. salah satu cara penanggulangannya yaitu sebaiknya di buang ke tempat sampah khusus pembuangan alat. selain itu pada botol kimia, sebaiknya diletakkan di tempat dimana zat-zat kimia di kumpulkan, atau bisa di sebut kamar zat agar tidak membahayakan pengguna dan pengelola lab.
BalasHapusDengan kondisi lab yang demikian tentu saja kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja laboratorium cukup besar karena tata letak alat dan bahan yang sembarangan. Dapat dilihat bahwa tabung gas tidak disimpan dengan baik di ruang khusus. Apabila terjadi kebocoran tabung gas maka akan mengganggu pernafasan. Selain itu kebocoran tabung gas akan memicu terjadinya kebakaran. Api/kebakaran dapat terjadi bila tiga komponen berada bersama-sama pada suatu saat. Ketiga komponen tersebut adalah :
BalasHapusa. Adanya bahan bakar (bahan yang dapat dibakar)
b. Adanya panas yang cukup tinggi, yang dapat mengubah bahan baker menjadi uap
yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c. Adanya oksigen (di udara, di sekitar kita)
Maka pada saat yang demikian itulah, oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan bakar yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan menghasilkan api. Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan kebakaran. Maka untuk menghindari terjadinya kebakaran haruslah salah satu dari komponen segitiga api tersebut harus ditiadakan. Cara termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang dingin, sehingga tidak mudah naik temperaturnya dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya.
Untuk jendela sebaiknya dilengkapi dengan ventilasi yang baik agar terjadi sirkulasi udara yang baik pula. Seperti yang kita ketahui, ruangan laboratorium berisi berbagai macam bahan-bahan kimia berbahaya baik itu zat padat maupun zat cair. Jika ventilasi udara tidak dirancang dengan baik maka kondisi ruangan akan pengap dan udara akan berorientasi di dalam ruangan itu saja sehingga praktikan akan lebih banyak beresiko menghirup zat-zat kimia yang menguap dan berbahaya karena sirkulasi udara yang kurang baik tsb. Hal ini akan mengganggu pernafasan praktikan dan berbahaya bagi tubuh akibat dari menghirup zat-zat berbahaya tersebut.
Alat-alat maupun bahan praktikum yang berserakan akan menghalangi keleluasaan para praktikan dalam bereksperimen di lab. Ruang gerak mereka menjadi terbatas dan akan lebih menyita waktu karena alat dan bahan yang tidak pada tempatnya sehingga butuh waktu untuk mencari dimana alat dan bahan yang mereka cari. Dengan ruang gerak yang terbatas tsb maka kemungkinan-kemungkinan kecelakaan kerja bisa saja terjadi, misalnya menyenggol botol zat sehingga pecah sehingga kaca dan zat berbahaya tsb mengenai tubuh, dsb. Hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal ini adalah dengan cara menanamkan rasa memiliki, tanggung jawab dan disiplin dalam mengelola lab tsb. Selesai menggunakan alat langsung dibersihkan dan dikembalikan ke tmepatnya. Begitu juga dengan bahan praktikum misalnya botol-botol zat setelah digunakan langsunhg dikembalikan ke ruangan zat sesuai dengan kode yang tertera agar tidak perlu bersusah payah mencari zat tersebut ketika diperlukan kembali.